20/11/15

MENULIS TERAPI JIWA

saya adalah orang yang asngat ekspresif sebenarnya
sebelom negara api menyerang
saya adalah orang yang berpikir kebebasan saya adalah diri saya
saya emlakukan apa yang saya suka
menyuarakan apa pendapat saya
dan orang yang selalu bercerita panjang tentang pengalaman

namun adalah saya orang yang memendam perasaan  tentang rasa yang saya alami terkadang.sendiri saja

saat ini saya lebih sedikit berbicara
lebih sedikit mengekspresikan apa yang saya rasa, saya suka, saya tidak suka, asya marah atau apapun..s
sehingga saya menjadi saya yang tidak bebas lepas
anda bertanya bagaimana perasaan saya??
saya melihat diri saya ke cermin dan berkata "kasihan sekali kamu wid, hidupmu sekarang tidak sebebas kupu kupu ..filosofi dirimu sendiri...

entahlah ternyata tidak menulis, tidak berbicara membuat kita menjadi orang yang bodoh dalam diam..
yang menyadarkan saya, ketika suatu kejadiaan menghampiri  karena imbas dari diam saya, saya berpikir "mengapa saya tidak kembali menulis jika saya tidak mampu berbicara, mengapa saya tidak menulis saja apa yang tidak bisa saya katakan pada semua??

sungguh menulis terapi untuk jiwa saya
semoga saya menjadi kembali disiplin untuk menulis
mengembalikan esesnsial diri dalam tulisan ketika mulut tercekat untuk berbicara..

KETIKA HARUS MENJADI LEBIH KUAT

ada saat nya kamu yang lemah harus menjadi yang terkuat disituasi tertentu untuk orang yang ada disampingmu
terkadang kamu harus selalu menjaga hati nya, melindunginya dan membuatnya merasa semua baik baik saja.. 
walo disatu sisi kamu membendung dan merasakan sakit yang hanya ingin kamu rasakan sendiri asal jangan dia..
ya memang seperti itu..
kamu menjaga perasaan orang terkasih yang ada disampingmu.. siappaun itu

tidak kan mengapa, semua juga akan berlalu..
yang terpenting dari situ kita belajar mengenali kekurangan orang yg ada disamping kita, lalu perlahan kamu mencoba membuat nya menjadi orang yang lebih baik dengan bahasa kasih sayang...